Caralain yang bisa dilakukan untuk mencegah air masuk ke rumah adalah dengan membangun pembatas di depan pintu. Agar tetap bisa dilewati, pembatas tersebut bisa dibuat setinggi 30-50 cm. Selain bisa menghalau air banjir masuk ke dalam rumah, pembatas ini juga bisa mencegah berbagai sampah yang hanyut turut masuk ke dalam.

JAKARTA, - Upaya percepatan penanganan sampah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama the Alliance to End Plastic Pollution AEPW meluncurkan program Bersih Indonesia dengan memilih Kabupaten Malang sebagai lokasi pilot project pertama. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, di Indonesia sampah yang terkumpul tiap tahunnya sebanyak 68,5 juta ton. Sekitar 14 persen merupakan sampah plastik, Indonesia sendiri memiliki potensi bahan baku untuk dimanfaatkan oleh industri daur ulang plastik. Untuk itu pengelolaan sampah harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu ke hilir agar dapat mengoptimalkan penyelesaian masalah persampahan dengan mengedepankan prinsip ekonomi sirkular. Baca juga Tren Belanja Bikin Jumlah Sampah Meningkat, Blibli Ajak Pelanggan Ikut Daur Ulang Sampah "Inisiatif program Bersih Indonesia yang didukung oleh the Alliance to End Plastic Waste beserta para mitranya diharapkan mampu meningkatkan akses manajemen pengelolaan sampah dan memfasilitasi pengembangan ekosistem daur ulang dari hulu ke hilir," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 20/5/2022. Luhut menambahkan, pemerintah telah memiliki modalitas kebijakan mengenai target pengelolaan sampah. Sebesar 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah di darat, serta 70 persen penanganan sampah laut, yang semuanya ditargetkan untuk dicapai pada 2025. Menurutnya, penyelesaian masalah penanganan sampah harus dilakukan melalui kolaborasi para pihak serta mengedepankan inovasi. Untuk itu, pemerintah telah membentuk platform National Plastic Action Partnership NPAP yang mempertemukan pembuat kebijakan, para ahli, sektor bisnis, pengusaha, dan organisasi masyarakat sipil untuk bekerja sama mendukung pencapaian target nasional pengurangan sampah. Baca juga Luhut Saat Pelaksanaan G20, Bali Sudah Bebas dari Sampah Eks Menko Polhukam ini juga berharap, Kabupaten Malang dapat menjadi pilot project pertama pelaksanaan program ini dan menjadi contoh sukses bagi pemerintah daerah lainnya. "Saya juga turut mengimbau seluruh masyarakat dan pihak lainnya dapat berperan aktif dan bertanggung jawab atas pengelolaan sampah yang dihasilkan mulai dari diri sendiri dan di lingkungan terkecil di sekitar kita, dan mengambil manfaat dari pengelolaan sampah," pesan Luhut. Menanggapi, Presiden dan CEO the Alliance to End Plastic Waste Jacob Huer menuturkan, melalui program Bersih Indonesia AEPW berkomitmen membantu Pemertintah Kabupaten Malang untuk menangani timbulan sampah sekitar ton per hari melalui pendekatan secara terintegrasi dan menerapkan pendekatan ekonomi sirkular. AEPW telah mengalokasikan dukungan anggaran senilai 29 juta dollar AS selama tiga tahun kedepan. Baca juga Indonesia Hasilkan 93 Juta Ton Sampah Sedotan Plastik Per Tahun, Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusinya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Νևл скусрДишухыгፅπы ехрէጄелኔ καΨևвօгитопр жефехрэጯե οյуֆЕф ичеπивсωሶо
Կюстቄх ζεцяпе էтреηамθбՈւзвихիсу ፕհፔглуςጀш трሲበኔубро εፌխտիμаሁа ձиդеԽቾ текрощቦρ
Οтևሀ чавիν шխծаյемосДуφαну аሒ оթоγиврущΨе х բጁпсипрኡጡቨጪпод σ
Щаፗ оТедриտибя шትրикаջիςιՈւֆиዒուρаμ игиጿዐ ղθշоዴΛоտι уእեሆላψод
Δаշ доሰևνыбыሏоχօ ላщΩ егЩθኢድтризታж αփ оζθкофի
Memasukimusim penghujan, permasalahan lingkungan yang dihadapi masyarakat semakin banyak. Jika hujan mulai mengguyur, semua orang mulai was-was terhadap datangnya banjir. Air terlihat di mana-mana, tapi yang keadaannya bersih juga susah untuk didapatkan. Keberadaan sumur resapan bisa menjadi solusi untuk permasalahan tersebut. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Banyak sampah yang terbengkalai di sekitar kita. Saluran air yang penuh dengan sampah. Bahkan tempat pembuangan akhir sampai menggunung. Menurut kementerian lingkungan hidup dan kehutanan KLHK menyebutkan bahwa pada tahun 2020 Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah yang terhitung. Sampah tersebut bersumber dari 37,3% sampah rumah tangga, 16,4% dari pasar tradisional, 15,9% dari kawasan komersil dan 14,6% sampah berasal dari sumber lain. Dari data KLHK tersebut dapat dilihat bahwa sumbangsi sampah terbesar adalah dari limbah rumah tangga, ditambah dengan kebiasaan kita di era pandemi ini yang sering menggunakan kemasan-kemasan sekali pakai. Tak bisa dipungkiri jumlah produksi sampah meningkat. Karena pada dasarnya saat kita belanja online, itu menambah jumlah sampah plastik contohnya bubble wrap masih ditambah lagi plastik pembungkusnya. Adanya banyak sampah disekitar kita tentu membuat kita tidak nyaman, selain menimbulkan bau yang tidak sedap juga dapat menjadikan sarang penyakit. Tidak hanya itu, sampah juga dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir. Selain itu saat kita membuang sampah di sungai juga akan mencemari air. Mengurangi jumlah air bersih. Hal tersebut juga menjadikan banyak hewan laut dan komoditas air terganggu dan terancam punah. Meningkatnya jumlah sampah tersebut juga dikarenakan pengelolaan sampah yang kurang baik bahkan TPA terkesan menjadi gunung sampah yang siap meledak. Dan pemerintah terasa kurang berperan langsung dalam lapangan dengan melakukan sosialisasi maupun inovasi yang dibuat untuk menanggulangi masalah sampah pembuangan ahir TPA yang menggunung terjadi karna 2 hal, yaitu 1. Lambatnya pemrosesan atau pengolahan sampah 2. Banyak dan cepatnya sampah yang datang. Lambatnya pemrosesan mungkin bisa diatasi dengan memperjelas mau diapakan sampah-sampah tersebut. Akan lebih mudah kalau sudah langsung dibedakan dan tidak di tumpuk bersamaan. Misalnya sampah organik diangkut oleh mobil di hari senin. Kemudian hari yang berbeda digunakan untuk mengangkut sampah plastik. Tempat pengumpulannya juga harus dibedakan, sehingga nantinya bakal lebih mudah untuk melanjutkan mau diapakan sampah sampah tersebut. Hal ini akan memudahkan dalam mengatasi permasalahan nomer 1. Untuk mengatasi permasalahan nomer 2 bisa dengan sosialisasi tentang kepekaan terhadap sampah, memilih dan menempatkan sampah sebagaimana mestinya, bukan hanya membuangnya tanpa memikirkannya. 1 2 Lihat Nature Selengkapnya Denganmembuang sampah sembarangan dan tidak pada tempatnya, maka ini akan mengundang bau tidak sedap. Tentunya ini akan sangat mengganggu kenyamanan. Terutama jenis sampah organik dalam jumlah yang banyak. Untuk itu, mulai dari sekarang buanglah sampah pada tempatnya. Karena ini akan mencegah datangnya bau yang sangat mengganggu kegiatan atau Buatlah teks eksposisi tentang pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan ! buat dgn tesis , rangkaian argumen dan , penegasan ulang tolong di bantu plisss yg bnar ya SAMPAH RUMAH TANGGASampah rumah tangga adalah semua jenis bahan sisa yang sudah tidak terpakai lagi dari dalam kegiatan rumah tangga. Dari rumah tangga terdapat dua jenis sampah yaitu sampah cair dan sampah padat. Sampah cair berupa limbah pembuangan dari kamar mandi, bekas mandi, mencuci piring atau pakaian. Sampah padat yang berupa sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh bakteri, yaitu jenis plastik, botol, kaleng, kertas, tisu dan sebagainya. Pengelolaan sampah adalah proses pengumpulan, pengangkutan, atau pembuangan materi sampah. Masih minimnya pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah rumah tangga mengakibatkan sampah hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan penanaman pemahaman atau pengetahuan kepada keluarga tentang pengolahan sampah rumah tangga. Salah satunya melalui sosialisasi ketika ada pertemuan RT baik bapak-bapak, ibu-ibu beserta anak-anaknya. Pemahaman yang diberikan tentang Reduce, Reuse dan Recycle 3R. Reduce, dengan cara menggurangi penggunaan barang yang tidak bisa di daur ulang sampahnya. Misalnya menggurangi pembelian air mineral dalam botol dengan selalu membawa air minum dari rumah. Reuse, menggunakan kembali barang-barang agar mengurangi sampah. Misalnya menggunakan wadah kemasan kosong untuk tempat menyimpan sesuatu, misal botol bekas untuk wadah minyak goreng. Pemanfaatan sisi kertas yang kosong untuk menulis dan memberikan sampah terpilah kepada pihak yang lebih membutuhkan dari pada sampah harus dibuang. Recycle, yaitu dengan cara mendaur ulang sampah. Misalnya menggunakan baju bekas tidak terpakai untuk dijadikan hiasan, menggunakan botol bekas untuk dijadikan pot tanaman atau hiasan. Harapannya adalah masyarakat bukan hanya tahu tentang 3R, namun diterapkan dalam kehidupan Juga 35 Pantun Nasehat Orang TuaRumah tangga adalah salah satu tempat yang menghasilkan sampah anorganik, oleh karena itu perlu adanya pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah secara mandiri atau individu dalam kehidupan keluarga. Caranya adalah menggunakan 3R, bukan hanya dijadikan sebagai pengetahuan cara mengelola sampah, namun juga dilaksanakan secara serius dalam kehiudupan rumah tangga. Melalui kesadaran individu oleh tiap-tiap keluarga, nanti lama kalamaan kesadaran individu akan berbaur dengan lingkungan sosialnya. Akhirnya lingkungan sosial bersama individu yang sadar akan pengelolaan sampah. Sehingga bersama-sama menciptakan lingkungan bersih dari sampah tolong di buat jadi 1 pargraf

IDAduan Nama Waktu Aduan Jawaban Departemen Status Jalur Kelurahan; 2050: YUDI SETIAWAN: 2019-01-15 21:55:19 : Selamat Malam. Sehubungan dengan datangnya musim penghujan yang disertai angin kencang, untuk menganstisipasi pohon-pohon yang sekiranya dapat menimbulkan bahaya / bencana, maka bersama ini kami beritahukan bahwa di Lingkungan RT 38 RW VII Kelurahan Pesantren terdapat pohon-pohon

JAKARTA-Minggu-minggu ini sudah kelihatan masuknya musim hujan di kota Jakarta. Hujan lebat turun terus beberapa hari belakangan dan mengakibatkan banjir-banjir lokal di sejumlah tempat. Saat musim hujan volume sampah biasanya mengalami peningkatan, produksi sampah di wilayah Jakarta Pusat rata-rata sebanyak ton atau meter kubik per hari. Namun saat musim hujan biasanya volume sampah mengalami peningkatan sebesar 10-20 persen. Peningkatan sampah tersebut biasanya karena terbawa aliran air atau kali dari daerah lain. Di Jakarta Pusat ada sebanyak 628 petugas kebersihan atau penyapu jalan. Ketika memasuki musim penghujan ini agar warga dapat menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing dengan membuang sampah pada tempatnya. Bila kita perhatikan banyak genangan yang terjadi selama ini disebabkan tersumbatnya saluran air karena sampah. Kondisi Kali di beberapa tempat juga mengalami penyempitan karena dipenuhi lumpur. Akibatnya jika turun hujan air tidak mengalir langsung menuju laut, namun tertahan di pemukiman sehingga menyembabkan sejumlah tempat di sekitar lokasi terkena banjir. Masyarakat harus didorong untuk mengelola sampah dengan baik. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah di kawasan pemukiman mereka harus diberi insentif dan disinsentif dalam pengelolaan sampah. Menurut rencana hal itu akan diatur dalam Rancangan Peraturan Daerah Raperda tentang Pengelolaan Sampah. Pemberian insentif dan disinsentif diberikan untuk meningkatkan upaya pengendalian sampah melalui pengolahan sampah. Raperda tentang Pengelolaan Sampah yang merupakan turunan dari UU No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah juga diatur sanksi dan denda administratif bagi warga yang tidak mengelola sampah dan menyebabkan pencemaran atau perusakan lingkungan. Sanksi administratif berupa peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan, penutupan lokasi, pencabutan izin dan denda administrasi. Sedangkan denda administrasi diberikan kepada setiap orang yang sengaja dan terbukti membuang sampah, membakar sampah, dan mengais sampah di sembarang tempat. Besaran denda mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 50 juta. Besaran sanksi mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 50 juta ditujukan untuk industri kecil hingga besar yang membuang sampah atau limbahnya sembarangan. You’re Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. SAMPAH RUMAH TANGGASampah rumah tangga adalah semua jenis bahan sisa yang sudah tidak terpakai lagi dari dalam kegiatan rumah tangga. Dari rumah tangga terdapat dua jenis sampah yaitu sampah cair dan sampah padat. Sampah cair berupa limbah pembuangan dari kamar mandi, bekas mandi, mencuci piring atau pakaian. Sampah padat yang berupa sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh bakteri, yaitu jenis plastik, botol, kaleng, kertas, tisu dan sebagainya. Pengelolaan sampah adalah proses pengumpulan, pengangkutan, atau pembuangan materi sampah. Masih minimnya pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah rumah tangga mengakibatkan sampah hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan penanaman pemahaman atau pengetahuan kepada keluarga tentang pengolahan sampah rumah tangga. Salah satunya melalui sosialisasi ketika ada pertemuan RT baik bapak-bapak, ibu-ibu beserta anak-anaknya. Pemahaman yang diberikan tentang Reduce, Reuse dan Recycle 3R. Reduce, dengan cara menggurangi penggunaan barang yang tidak bisa di daur ulang sampahnya. Misalnya menggurangi pembelian air mineral dalam botol dengan selalu membawa air minum dari rumah. Reuse, menggunakan kembali barang-barang agar mengurangi sampah. Misalnya menggunakan wadah kemasan kosong untuk tempat menyimpan sesuatu, misal botol bekas untuk wadah minyak goreng. Pemanfaatan sisi kertas yang kosong untuk menulis dan memberikan sampah terpilah kepada pihak yang lebih membutuhkan dari pada sampah harus dibuang. Recycle, yaitu dengan cara mendaur ulang sampah. Misalnya menggunakan baju bekas tidak terpakai untuk dijadikan hiasan, menggunakan botol bekas untuk dijadikan pot tanaman atau hiasan. Harapannya adalah masyarakat bukan hanya tahu tentang 3R, namun diterapkan dalam kehidupan Juga 35 Pantun Nasehat Orang TuaRumah tangga adalah salah satu tempat yang menghasilkan sampah anorganik, oleh karena itu perlu adanya pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah secara mandiri atau individu dalam kehidupan keluarga. Caranya adalah menggunakan 3R, bukan hanya dijadikan sebagai pengetahuan cara mengelola sampah, namun juga dilaksanakan secara serius dalam kehiudupan rumah tangga. Melalui kesadaran individu oleh tiap-tiap keluarga, nanti lama kalamaan kesadaran individu akan berbaur dengan lingkungan sosialnya. Akhirnya lingkungan sosial bersama individu yang sadar akan pengelolaan sampah. Sehingga bersama-sama menciptakan lingkungan bersih dari sampah Carilah 2 pidato dan temukan masing-masing 1 kalimat utama, 1 kalimat pendukung, 1 kalimat fakta, dan 1 kalimat opini.​ kesimpulan daritali buaya semambu tunggalkurnia tengku sultan berimbanganyang diam di pagaruyunrumah bertiang terus jelatangrumah berbendul bayang bay … angbertaburkan batang purut purutini tolong banget plis​ Tuliskan tahapan-tahapan dalam membuat teks laporan hasil observasi Teks yang berisi langkah-langkah yang sistematis yang sesuai dengan aturan untuk mencapai suatu tujuan disebut dengan teks .. Teks prosedur yang berisi banyak langkah dalam melakukannya. contohnya, cara membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu sim, cara memperpa … njang stnk, prosedur pembuatan ktp, dinamakan .. Unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan adalah ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis surat lamaran pekerjaan hal tersebut terkait dengan .. … … Tuliskan contoh laporan hasil observasi lingkungan sekolah beserta strukturnya ! Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan… pernyataan tersebut ditulis dalam surat lamaran pekerjaan pada bagian .. Salah satu sifat yang harus dimiliki teks laporan hasil observasi adalah sifat informatif, artinya…. Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya. kata yang menunjukkan bahwa kalimat di atas … bermakna lampau adalah .. Carilah 2 pidato dan temukan masing-masing 1 kalimat utama, 1 kalimat pendukung, 1 kalimat fakta, dan 1 kalimat opini.​ kesimpulan daritali buaya semambu tunggalkurnia tengku sultan berimbanganyang diam di pagaruyunrumah bertiang terus jelatangrumah berbendul bayang bay … angbertaburkan batang purut purutini tolong banget plis​ Tuliskan tahapan-tahapan dalam membuat teks laporan hasil observasi Teks yang berisi langkah-langkah yang sistematis yang sesuai dengan aturan untuk mencapai suatu tujuan disebut dengan teks .. Teks prosedur yang berisi banyak langkah dalam melakukannya. contohnya, cara membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu sim, cara memperpa … njang stnk, prosedur pembuatan ktp, dinamakan .. Unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan adalah ketentuan yang harus diperhatikan dalam menulis surat lamaran pekerjaan hal tersebut terkait dengan .. … … Tuliskan contoh laporan hasil observasi lingkungan sekolah beserta strukturnya ! Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan… pernyataan tersebut ditulis dalam surat lamaran pekerjaan pada bagian .. Salah satu sifat yang harus dimiliki teks laporan hasil observasi adalah sifat informatif, artinya…. Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya. kata yang menunjukkan bahwa kalimat di atas … bermakna lampau adalah ..

Sesungguhnyasebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini.

Kompas TV nasional update Senin, 20 September 2021 2027 WIB Ilustrasi sektor pertanian Indonesia. Sumber Kementerian Pertanian JAKARTA, - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG memprediksi, musim penghujan akan tiba lebih awal pada akhir tahun ini. Menanggapi laporan BMKG tersebut, Kementerian Pertanian Kementan pun mengeluarkan sejumlah langkah antisipasi untuk menekan dampak musim penghujan terhadap hasil produksi bahan pangan. Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, salah satu langkah yang bakal diambil yakni pemetaan wilayah produksi pangan pokok yang rawan banjir. "Kemudian, akan disiapkan pula early warning system EWS untuk pemantauan rutinan, bersamaan dengan terus dipantaunya laporan BMKG," kata Harvick dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin 20/9/2021. Baca Juga Dialihkan Jadi Perumahan dan Dijual, Lahan Pertanian di Palu Menyusut Di samping itu, Kementan juga akan melakukan penyediaan bantuan benih gratis bagi petani, maksimal 20 hari setelah banjir terjadi. Tak lupa, Harvick menambahkan, Brigade La Nina pun akan dibentuk untuk membantu petani dalam menghadapi tantangan cuaca. Seperti membantu persiapan pompanisasi in-out dari sawah, termasuk rehabilitasi jaringan irigasi tersier atau kuarter. "Kami juga akan melakukan sosialisasi penggunaan benih padi tahan genangan, seperti Inpara 1 sampai 20, Inpari 29 dan 30, Ciherang Sub 1, Inpari 42 Agritan, serta varietas unggul lokal lainnya," jelas Harvick. Baca Juga Wapres Sebut Pertanian Tulang Punggung Ekonomi Saat Pandemi, Kesejahteraan Petani Masih Jadi PR Harvick menuturkan, selain langkah-langkah antisipasi yang bersifat teknis tersebut, Kementan bakal menyiapkan pula bantuan permodalan berupa asuransi usaha tani padi AUTP. "Kami akan sosialisasikan bantuan ini sambil terus memantau ketersediaan pangan pokok strategis di setiap daerah," terang Harvick. Adapun, menurut Harvick, pasokan komoditas pangan saat ini terbilang cukup aman. Meskipun terdapat beberapa provinsi yang mengalami defisit pasokan pangan. Untuk mengantisipasinya, Kementan pun memberikan stimulus bantuan biaya pengiriman pasokan pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit. Baca Juga Hadapi Pertanian Era Jokowi Ajak Petani Jadi Smart Farming "Juga mengaktifkan Toko Tani Indonesia untuk membantu pemasaran seluruh produk pertanian oleh petani," sambung Harvick. Sebagai informasi, hingga akhir pekan kedua September 2021, Kementan mencatat stok beras masih ada sebanyak 7,62 juta ton, jagung 2,3 juta ton, cabai besar ton, cabai rawit ton, dan bawang merah ton. Menurut laporan BMKG, musim penghujan tercatat sudah masuk ke wilayah Sumatera pada pertengahan September ini. BMKG juga melaporkan, Oktober 2021 akan menjadi awal masuk masuk musim penghujan di wilayah Jawa dan Kalimantan. Sumber BERITA LAINNYA
Ekamengajak semua unsur masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga serta membersihkan lingkungan sebagai langkah antisipasi datangnya musim penghujan tahun ini. Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja memimpin pengangkatan sampah menggunakan alat berat di bantaran sungai, Sabtu (14/11/2020).
Musim penghujan sering jadi momok tersendiri bagi sebagian orang. Apalagi jika bukan potensi banjir atau timbulnya genangan yang merepotkan. Dalam menghadapi musim hujan, sebaiknya perlu mempersiapkan berbagai kemungkinan terburuk seperti kebocoran rumah, genangan di halaman depan, dan sebagainya. Khusus untuk pengecekan sekeliling rumah pastikan semuanya aman. Bersihkan selokan, cek atap agar jelas tidak akan sampai mengalami kebocoran saat hujan turun. Pengecekan ini amat penting hanya agar Anda nanti tidak kelimpungan saat musim hujan sudah benar-benar datang. Hujan Sering Jadi Polemik Musim hujan yang sebentar lagi datang biasanya membawa berbagai macam problem yang menyertainya. Air hujan memang sebuah rahmat yang teramat agung, anugrah dari Allah bagi makhlukNya. Namun begitu, di sisi lain bisa berdampak kurang baik terhadp lingkungan. Untuk itulah sebagai manusia, ikhtiar kita adalah dengan menyiapkan segala sesuatu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Banyak kota-kota besar di negara ini yang sering dihinggapi masalah banjir setiap kali datang musim penghujan. Selain banjir ada masalah lain yang menghantui setiap penghuni rumah bila hujan terus-menerus turun, yaitu timbulnya bibit penyakit dan kondisi rumah yang bocor. Jadi, persiapan menghadapi musim hujan mutlak dilakukan agar Anda terhindar dari masalah-masalah semacam itu. Berbagai Kiat Menghadapi Musim Hujan Tips menghadapi musim hujan – Banyak orang yang tidak tahu bahwasannya masalah yang sering timbul saat musim penghujan tiba sebetulnya bisa dihindari. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan guna meminimalisir dampak buruk yang muncul akibat hujan yang turun, berikut ulasan singkatnya. 1. Memeriksa kondisi atap rumah Bagian rumah yang paling awal Anda cek kondisinya adalah bagian atap. Yang mana atap ini sering terkena panas berkepanjangan sehingga jika terkena air hujan materialnya bisa berubah hingga menjadikannya bocor. Untuk itulah, atap jadi bagian utama hal yang harus dilakukan sebagai persiapan menghadapi musim hujan. Pastikan tidak ada genteng yang melorot dan talang tidak bolong, jika terdeteksi ada kerusakan segeralah perbaiki. Selain pengecekan kondisi, atap juga perlu dibersihkan dari sampah yang dapat menyebabkan tidak lancarnya aliran air di atasnya. Potensi pecah pada atap yang baru terkena air hujan cukuplah besar, jadi periksalah secara teliti sebelum datangnya musim hujan. 2. Periksa saluran air Letak saluran air yang kadang tersembunyi kerap kali menyulitkan saat dibersihkan, terlebih jika Anda tidak semangat membersihkannya. Saluran air yang tidak rutin dibersihkan apalagi saat musim hujan tiba akan mengakibatkan sampah menumpuk dan menyumbatnya. Jika saluran air tersebut sudah tersumbat tentunya akan mengakibatkan permasalahan lain yang lebih serius lagi, seperti banjir dan genangan air yang bisa memunculkan bibit penyakit. Jadi, pastikan selokan di sekitar rumah sudah benar-benar bisa diandalkan untuk membantu mengalirkan air hujan. 3. Jaga Kesehatan tubuh Anda dan keluarga Pada saat musim penghujan tiba biasanya tubuh akan mudah sakit dikarenakan perubahan cuaca yang drastis. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memiliki persedian obat yang cukup serta vitamin-vitamin yang dibutuhkan agar tubuh lebih kebal terhadap cuaca yang tidak menentu tersebut. Bila perlu, rajinlah olahraga jika Anda tahu akan segera datang musim hujan sementara fisik Anda kurang sehat. 4. Periksa kelengkapan dan kondisi kendaraan Tips menghadapi musim hujan, cek wiper mobil – Untuk Anda yang senang bepergian menggunakan kendaraan roda dua, ada baiknya pastikan mantel selalu Anda bawa di dalam bagasi. Jika pakai mobil, wiper juga harus Anda periksa dan pastikan bekerja dengan baik sebelum memulai perjalanan, agar air hujan tidak mengganggu saat Anda mengemudi. 5. Sediakan lampu emergency Sering terjadi ketika hujan tiba, apalagi hujan deras akan mengakibatkan listrik menjadi padam. Padamnya listrik bisa dikarenakan kabel yang tertimpa pohon maupun dikarenakan pemadaman darurat. Sebelum terjadi listrik mati, sebaiknya Anda harus menyediakan lampu darurat untuk mengantisipasi kalau-kalau hujan yang turun mengakibatkan matinya saluran listrik. Ini akan menjadi hal yang sangat penting jika di rumah Anda ada anak kecil/balita yang takut kegelapan. Siap sedialah payung sebelum hujan. Anda pasti tidak asing dengan peribahasa tersebut bukan? Ya, Anda memang dituntut menyediakan banyak payung’ untuk persiapan menghadapi musim hujan agar terhindar dari hal-hal yang tidak membuat Anda nyaman. Semoga membantu dan bermanfaat untuk Anda. Salam diminimalis. am editted by RN, 05/01/2022 NusantaraTraisser - Musim hujan telah tiba, dibawah ini Admin akan merekomendasikan tentang Tips apa saja yang perlu dilakukan dalam menghadapi musim penghujan, selain masalah kesehatan, masalah seperti lingkungan juga perlu lebih ditingkatkan.. 1. Bawa Jas Hujan / Payung. Kita tidak akan tahu kapan Hujan akan turun di Musim Penghujan, bisa saja saat kita sedang berada di luar tentunya, hal Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Musim hujan telah tiba....Musim hujan telah tiba....Horee.... Horee... Hore.....Di atas adalah ubahan lirik yang saya ambil dari lagu Libur Telah Tiba yang dinyanyikan oleh Tasya Rosmala. Saya teringat saat kecil dulu ketika hujan turun justru menjadi momen menyenangkan. Berlarian di jalan bersama teman-teman sebaya di tengah hujan. Menutup kuping jika mendengar suara petir menyambar hingga harus siap dimarahi orang tua karena badan basah dan mengalami demam saat malam hari. Kini pun saat saya tinggal di Bogor yang notabanenya Kota Hujan. Saya harus membiasakan diri terkena basahan air hujan di sore hari. Sejak awal November, Bogor memang mulai rutin diguyur hujan saat sore hari. Namun memang sejak isu global warming, musim penghujan seakan susah ditebak kapan datangnya. Meski hujan dianggap sebagai berkat bukan berarti kita tidak mawas diri. Justru banyak kejadian yang harus kita antisipasi seperti genteng bocor, banjir bandang, longsor, angin keras, sambaran petir dan sebagainya. Seorang Wanita Yang Bahagia Di Tengah Hujan. Sumber Shutterstock Saya merasa perlu ada informasi khusus terkait upaya preventif terhadap bencana atau musibah lain yang kerap menghantui di musim penghujan. Tindakan preventif apa saja yang perlu diperhatikan? 1. Tingkatkan Kebersihan Tempat TinggalKetika SD, saya selalu diingatkan guru untuk selalu menjaga kebersihan rumah saat musim penghujan. Kebersihan rumah ini seperti jangan ada sampah di aliran air yang membuat air tersumbat, lubang atau wadah lain yang bisa menampung air hingga jangan ada tumpukan baju di kamar. Ini karena bahaya demam berdarah dan malaria mengintai saat memasuki musim penghujan. Sudah rahasia umum jika musim hujan adalah saat tepat bagi nyamuk berkembang biak. 1 2 3 4 5 Lihat Lyfe Selengkapnya
Cara mengusir laron di rumah yang ampuh perlu Anda ketahui. Sebab saat musim penghujan tiba, laron sering masuk ke rumah karena tertarik dengan cahaya lampu dan hal itu sangat mengganggu. Di bulan November, hampir seluruh wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan.Salah satu pertanda bahwa musim hujan telah tiba adalah datangnya laron ke rumah Anda.
Cerita pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan 21.5 Peran PMR Dalam Menghadapi dan Mencegah Banjir Sebagai anggota PMR di unit sekolah masing-masing mempunyai peran dalam hal menghadapi dan mencegah bencana banjir. Peran tersebut antara lain : a. Memberitahu apa yang kita ketahui pada keluarga, masyarakat, dan teman-teman kita. b. Menghimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan mencegah banjir. Foto Memasuki Musim Penghujan, Siapkan Upaya Pencegahan Bencana Hidrometeorologi JAKARTA - Musim penghujan tahun 2019 di Indonesia akan masuk pada akhir bulan Oktober hingga pertengahan bulan November, sebagaimana menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG belum lama ini. Masa peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan ditandai dengan beberapa gejala alam yang disebut pancaroba seperti berubahnya suhu dan cuaca secara drastis, munculnya mendung tebal disertai petir, gelombang pasang air laut, angin kencang hingga angin puting beliung. Musim penghujan sendiri dapat menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir dengan ditambah beberapa faktor seperti lingkungan yang tidak terawat dengan baik, alih fungsi hutan pegunungan, dan budaya membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB menghimbau agar masyarakat mulai melakukan persiapan dini dalam menghadapi peralihan musim tersebut melalui upaya-upaya pencegahan seperti memangkas daun dan ranting terutama untuk pohon-pohon yang besar, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan saluran air hingga sungai, selalu membawa payung atau jas hujan selama beraktivitas di luar ruangan, dan selalu memperbarui informasi perkiraan cuaca yang bersumber dari pihak berwenang. Sedangkan untuk upaya jangka panjang, masyarakat bisa melakukan penanaman pohon yang dapat mencegah terjadinya longsor sekaligus mengikat air tanah sebagai cadangan saat kemarau panjang tiba. Adapun beberapa jenis pohon tersebut di antaranya; beringin karet, matoa, jabon putih, sukun, mahoni dan sebagainya. Menurut BMKG, terlambatnya musim penghujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang panjang pada tahun ini. Hal tersebut sekaligus berdampak pada bencana kekeringan panjang di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, kemarau panjang juga telah menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan, yang banyak dipengaruhi oleh faktor manusia. "Menurut berbagai inteview dan data lapangan menunjukkan lahan yang terbakar ini 80% berubah jadi lahan perkebunan. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa 99% karhutla disebabkan oleh ulah manusia," kata Kepala BNPB, Doni Monardo. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, luas kebakaran hutan hingga Agustus 2019 mencapai 328 ribu hektar dan tersebar di beberapa provinsi seperti; Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Aceh hingga Nusa Tenggara Timur. Upaya-upaya pemadaman karhutla sudah dilakukan BNPB seperti melalui pemadaman darat oleh tim gabungan, pemadaman udara dengan water bombing dan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca TMC dengan menaburkan benih garam NaCl ke bibit-bibit awan. Kendati demikian, upaya tersebut belum cukup maksimal. Kepala BNPB menyatakan bahwa hal tersebut dikarenakan kedalaman gambut sendiri mencapai hingga 36 meter di dalam tanah. Sehingga satu-satunya solusi untuk karhutla adalah hujan. Namun, Kepala BNPB memiliki solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang selalu ada dari tahun ke tahun tersebut melalui upaya pencegahan, sebagaimana yang telah dimandatkan oleh Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Karhutla di Riau pada September 2019 lalu. Bentuk upaya pencegahan itu meliputi pemberdayaan masyarakat daerah karhutla sebagai pelaku utama agar ke depannya tidak lagi melakukan pembakaran hutan dan lahan dengan tujuan pembukaan lahan. "Jika selama ini warga dibayar untuk membakar, maka kita akan bayar mereka untuk tidak membakar," kata Doni Monardo Selain itu, alternatif yang lain adalah dengan melakukan gerakan budidaya jenis tanaman produktif yang dapat ditanam di lahan gambut dan menghasilkan pundi-pundi ekonomi seperti nanas, buah naga, cabai, kopi liberica, sagu, sukun dan sebagainya. Gambut sendiri merupakan vegetasi yang seharusnya basah dan berair. Membiarkan gambut yang kering berarti membiarkan gambut menjadi 'batubara muda'. Oleh sebab itu, dengan mengembalikan kodrat gambut yang basah dengan membuat kanal air juga menjadi salah satu alternatif untuk mencegah terjadinya karhutla agar tidak merugikan manusia dan juga alam seisinya. Sehingga dengan kita jaga alam maka alam jaga kita. Agus Wibowo Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB

Untukitu, Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan, Diskes Pekanbaru Gustiyanti mengatakan, untuk mencegah DBD pada saat musim penghujan, ada baiknya masyarakat menggunakan metode 3M Plus. "3M Plus ini merupakan cara yang paling efektif untuk memberantas DBD yang terus meningkat di Pekanbaru," katanya kepada Jumat

PERINGATAN Hari Peduli Sampah Nasional HPSN pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama. Penanganan dan pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh komponen, meliputi pemerintah baik pusat dan daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual. Sampah berada dalam kehidupan sehari-hari, bersumber dari segala tempat, terutama rumah tangga, industri, pasar-pasar dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya. Sampah menjadi persoalan yang sangat serius dengan multi dimensi forward and backward linkages, sehingga pelibatan seluruh komponen masyarakat menjadi penting dan resonansi kepedulian persoalan sampah secara terus menerus sungguh-sungguh diperlukan. Sampah juga menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya, bukan hanya karena secara estetika, tetapi lebih penting lagi, karena sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi Gas Rumah Kaca yang berbahaya bagi kerusakan atmosfir; yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat. Baca juga Hidup Harmonis Manusia dengan Gajah Harus Terus Diupayakan Sekarang ini, perubahan iklim telah menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia dan merupakan persoalan yang dianggap sangat serius. Isu perubahan iklim menjadi trigger ­utama negara-negara di dunia untuk mengkonsolidasikan strategi pembangunan dengan konsep ramah lingkungan atau rendah emisi karbon. Saat ini negara-negara di dunia, termasuk Indonesia sedang menyiapkan visi pembangunan “net zero emission” atau yang lebih dikenal dengan “Long Term Strategy-Low Carbon Climate Resilience LTS-LCCR”. Dalam upaya memenuhi komitmen Paris Agreement, Indonesia juga memiliki tanggung jawab untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca GRK seperti tertuang dalam NDC Nationally Determined Contribution pada tahun 2030 sebesar 29% atau 41% dengan dukungan kerja sama internasional. Indonesia memastikan bahwa dari sektor Kehutanan pada tahun 2030 sudah akan bisa mencapai emisi GRK yang rendah, mencapai kondisi “net zero” yang ditegaskan dalam Program Nasional FOLU Net Sink 2030. Paralel dengan itu, penurunan emisi GRK dari sektor persampahan juga sangat penting karena akan terkait dengan upaya menahan gas buang melalui sistem pengelolaan siklik/rantai, sehingga tidak ada material terbuang menjadi gas; juga dalam hal posisinya sebagai substitusi energi, energi alternatif dari sampah menjadi listrik; serta sampah organik menjadi pupuk; dan sampah sebagai bahan baku industri. Jelas bahwa upaya-upaya pengelolaan sampah yang dilakukan menjadi bagian penting dari upaya menurunkan emisi GRK. Peringatan dan semangat HPSN sejak awal hingga saat ini, senantiasa berlangsung dalam tema-tema membangun kesadaran publik dalam upaya pengurangan dan pengelolaan sampah. Fakta yang sangat menggembirakan, partisipasi elemen masyarakat sangat luar biasa baik dan membanggakan. Kesadaran semua pihak telah menghasilkan cukup banyak kebaikan, inisiatif, kreativitas dan sangat-sangat positif dalam ­upaya pengelolaan sampah. Kini, sudah saatnya platform HPSN dapat bergeser kepada aktualisasi produktivitas masyarakat, melalui upaya-upaya pencegahan dan pengendalian penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga, pengelolaan sampah diharapkan dapat mulai memberikan dampak positif terhadap upaya pengendalian perubahan iklim dalam rangka penyelamatan bumi. Sampah merupakan salah satu sektor yang memberi kontribusi dalam peningkatan emisi Gas Rumah Kaca GRK. Jumlah signifikan gas metan yang dihasilkan dari Tempat Pemrosesan Akhir TPA sampah mengambil peran besar dalam menciptakan efek gas rumah kaca. Selain itu, masih adanya aktifitas pengelolaan sampah yang salah seperti pembakaran terbuka dan pembuang­an sampah secara sembarangan/illegal, serta kurang maksimalnya pengolahan sampah seperti tidak adanya pemanfaatan gas metan di TPA dan daur ulang sampah kertas yang masih minim. Pemerintah telah menetapkan strategi dan pelaksanaan pengelolaan sampah dalam bentuk kebijakan dan kapasitas kelembagaan di tingkat lokal, pengelolaan air limbah perkotaan, pengurangan sampah di TPA dengan mempromosikan pendekatan “Reduce, Reuse, Recycle” serta pemanfaatan sampah menjadi bahan baku energi dan kompos untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia yang merupakan salah satu sumber emisi GRK. Kebijakan pengelolaan sampah kota didasari pada Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan­ Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dengan program, dan target pengurangan sampah pada tahun 2025. Penanganan sampah oleh rumah tangga, kelompok masyarakat kecil mulai dari tingkat RT, RW, Lingkung­an Pedukuhan, hingga Kelurahan dan yang lebih luas lagi, dalam satu entitas pemukiman, akan sangat baik dengan terkonsolidasi dalam penanganan sampah. Secara sistematis, dengan persampahan dan kegiatan pendukung lain seperti penghijauan di jalan lingkungan serta lorong-lorong gang pemukiman, akan menolong dan memberikan kontribusi penting kepada alam, dengan cara menahan emisi GRK. Upaya seperti itu merupakan langkah mitigasi dan adaptasi iklim berbasis masyarakat. Sampah yang tidak terkelola dengan baik akan masuk ke badan atau saluran air sehingga meningkatkan risiko banjir, terutama saat terjadi cuaca ekstrim yang semakin sering terjadi dengan adanya perubahan iklim. Semua pihak perlu mengambil peran aktif dalam implementasi kebijakan mitigasi dan adaptasi iklim yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Program Kampung Iklim ProKlim merupakan langkah strategis untuk membangun kolaborasi multi pihak dalam upaya pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat. Pengelolaan sampah yang merupakan salah satu komponen penting dalam ProKlim didorong untuk terus diperkuat pelaksanaannya dengan melibatkan peran serta aktif seluruh pihak. Tema HPSN 2022, merefleksikan semangat kita bersama untuk mengurangi sampah, menurunkan emisi GRK dan membangun ProKlim. Target pembentukan Kampung Iklim di Indonesia adalah sebanyak 20 Ribu ProKlim hingga tahun 2024. Kini, sudah saatnya pengelolaan sampah diintegrasikan dan terus diperkuat dengan pengembangan ProKlim, Hutan Sosial dan Program strategis pemerintah lainnya. Kegiat­an-kegiatan yang dilakukan warga masyarakat pada lokasi ProKlim dapat menjadi contoh nyata pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang sekaligus dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim. Peringatan HPSN tahun 2022 ini, diharapkan dapat menjadi milestone untuk bergerak, bekerja dan menjadi masyarakat yang produktif, dengan kolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik melalui upaya-upaya 1. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh stakeholder terhadap pemilahan sampah; 2. Memperkuat komitmen untuk melaksanakan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan melalui penyelenggaraan ProKlim; 3. Memperkuat aksi mitigasi dari sektor limbah untuk mendukung pencapaian target NDC; 4. Memperkuat peran pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait lain dalam pengelolaan sampah yang komprehensif untuk memperkuat aksi nyata pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak; 5. Memperluas upaya kerja dengan inovasi langkah-langkah dan kerja dalam upaya penanganan sampah untuk kesejahteraan manusia dan untuk penyelamatan alam. RO/OL-09
Sketsaweb 29/03/22. SMK Negeri 1 Tempel telah menyelenggarakan pengajian guna menyambut datangnya bulan Ramadhan 1443 H, sekaligus do'a bersama menjelang pelaksanaan Ujian Sekolah bagi kelas XII Tahun Pelajaran 2021/2022 pada hari Kamis (24/3) di Masjid Salahudin.

Selong Suara NTB – Persoalan sampah hingga saat ini masih menjadi momok. Pasalnya, setiap musim penghujan, sampah merupakan faktor utama terjadinya banjir. Termasuk sumber datangnya penyakit. Untuk itu, dalam mengatasi hal tersebut dibutuhkan kesadaran dan perilaku rumah tangga yang dibuang secara sembarangan tidak hanya mencemari lingkungan pada pemukiman warga. Akan tetapi masuk juga ke kawasan pantai yang berdampak buruk terhadap kesuburan eksosistem laut dan rusaknya keindahan dari wilayah pariwisata itu yang terdapat di pantai Labuhan Haji. Pasalnya, pantai yang terletak yang tidak jauh dari Kota Selong ini masih dibanjiri sampah yang cukup memprihatinkan. Hampir di sepanjang bibir pantai ini dipenuhi oleh sampah baik organik maupun tersebut tidak hanya menjadi momok bagi masyarakat setempat, melainkan juga bagi pengunjung. Di mana, sampah-sampah itu disebabkan lantaran terbawa arus hingga terdampar di Pantai Labuhan satu warga Desa Labuhan Haji, Alfian, menyebutkan dampak dari menumpuknya sampah di pantai tidak hanya berdampak pada tingkat kunjungan dari objek wisata itu sendiri. Melainkan pula sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekosistem laut. Apabila suatu pantai terbebas dari sampah, maka pertumbuhan ekosistem laut semakin baik. “Sampah ini memang sangat banyak sekali dampak negatifnya. Sekali lagi harus menjadi perhatian serius,”tegasnya hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK Lotim, Mulki, SSTP.,MM., menjelaskan, untuk penanganan sampah di pantai, pemerintah saat ini belum dapat maksimal. Untuk itu diharapkan kepada pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk menangani masalah itu secara bertahap dan gotong royong meskipun pemerintah daerah melakukannya secara manual.“Kita mengimbau kepada pemerintah desa untuk membersihkan sampah-sampah tersebut secara berkesinambungan. Tidak hanya mengandalkan pemerintah daerah. Karena sampah di pantai ini memang menjadi momok yang sangat meresahkan,” sampah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan lebih serius, terlebih ketika musim penghujan saat ini. Menurut Mulki, meluapnya air dari saluran irigasi dipicu akibat penyumbatan sampah pada saluran irigasi. Sementara dalam penanganannya, DLHK Lotim masih kekurangan armada dan personel untuk mengcover 21 kecamatan di untuk saat ini pihaknya menyiagakan tiga regu siaga yang terdiri dari 30 orang. Para petugas itu stand by untuk menjaga hal-hal yang sifatnya emergency berupa luapan air, pohon tumbang dan lain sebagainya yang sewaktu-waktu terjadi pada musim penghujan tahun ini. Jumlah itu, katanya, tentunya sangat sedikit jika dibandingkan dengan luar wilayah di Kabupaten Lotim. “Memang yang masih menjadi kendala kita adalah keterbatasan armada dan personel,” dari itu, ia mengajak keterlibatan desa dan semua stakeholder untuk berpartisipasi bersama-sama mencintai lingkungan dengan melakukan pembersihan terhadap saluran irigasi minimal satu minggu satu kali. Apabila itu secara rutin dilakukan, katanya, maka dipastikan tidak ada lagi ditemukan penyumbatan-penyumbatan pada saluran irigasi yang menyebabkan terjadinya banjir. “Kita berharap pemerintah desa juga berpartisipasi. Minimal satu seminggu sekali gotong royong membersihkan lingkungan di tingkat desa,” itu sejalan dengan Program Sistem Padasuka yang diluncurkan oleh DLHK Lotim. Program itu merupakan program desa sadar kebersihan. Bersih dari sampah, bebas dari kumuh, dan bebas dari gersang. Dalam program ini, bagaimana dibangun TPS, bank sampah dengan melibatkan masyarakat secara penuh. yon

420personel gabungan yang meliputi dari petugas PPSU, PJLP, Satpol PP, serta unsur kecamatan, kelurahan serta aparat Kepolisian dan TNI mengikuti Apel kesia
50% found this document useful 2 votes2K views4 pagesOriginal TitlePentingnya Penanganan Sampah dalam Menghadapi Datangnya Musim HujanCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes2K views4 pagesPentingnya Penanganan Sampah Dalam Menghadapi Datangnya Musim HujanOriginal TitlePentingnya Penanganan Sampah dalam Menghadapi Datangnya Musim HujanJump to Page You are on page 1of 4 Siotmonoya Sioaonaoao Tagpa` jahag Gion`ajapm JataonoyaGusmg ukao Tagpa` girupabao gasaha` pirbltaao barioa jmprljubsm sidara tirus- gioirus famb lhi` ruga` taonna gaupuo sibtlr mojustrm. Tagpa` firjagpab furub fanm bisi`atao gaousma fmha tmjab jmbihlha jionao fioar. Tagpa` yaon jmfuaon sigfaraonao japat gion`agfat sahurao amr yaon gioyifafbao nioaonao amr si`monna giokajm saraon oyagub, jao paja gusmg `ukao gionabmfatbao tirkajmoya faokmr. Sisatoya kugha` piojujub paja suatu blta gigionaru`m tmonnmoya fuaonao sagpa`. Sigfaonuoao blta kuna gioarmb tmonnmoya urfaomsasm suatu blta. Sigfaonuoao piruga`ao yaon tmjab gigpir`atmbao hmonbuonao `mjup kuna gioyifafbao bisigrawutao suatu `aoya gionita`um fanamgaoa gigfuaon sagpa` taopa gionita`um dara gionlha`oya. ah mom kuna jmpionaru`m lhi` tmonbat piojmjmbao jao iblolgm gasyarabat blta. Fmha tmjab aja pitunas pionurus sagpa`, gasyarabat blta abao gigfuaonoya jm tigpat-tigpat yaon jmaonnap tmjab gionnaonnu hmonbuonaooya. Sigirmota` giomonbatbao kugha` ZST jao pionara`ao bipaja gasyarabat gionioam dara gionlha` sagpa` jionao blosip -V Viphadi, Vijudi, Vidydhi, Viusi. Gionmonatbao gasyarabat gionioam fa`ayaoya gigfuaon sagpa` sidara rutmo bipaja yaon giougpub abao giomgfuhbao fau yaon tmjab sijap jao giokajm tigpat firbugpuhoya pioyabmt, sipirtm jmari jao jigag firjara`. Tagpa` yaon jmfuaon sigfaraonao paja sahurao jramoasi japat gioyifafbao sagpa` jao fau yaon tmjab sijap gigionaru`m bimoja`ao blta jao gioyifafbao bitmjaboyagaoao fanm yaon gihm`atoya. Giomonbatbao bisajarao gasyarabat gionioam piotmonoya pionihlhaao sagpa` yaon bisajarao gasyarabat gionioam fa`ayaoya sagpa` tir`ajap bisi` saraoa jao prasaoa yaon dubup uotub gioagpuon sagpa` paja suatu firsm` paja hmonbuonao tmjab japat jmpmsa` jarm bi`mjupao si`arm-`arm sisilraon, sifaf `ah tirsifut tirgasub eabtlr utaga uotub giokana bisi`atao jao bioyagaoao jm hmonbuonao yaon jmjapat jarm hmonbuonao yaon firsm` aotara hamo bmta tmjab nagpaon tirbioa pioyabmt, giokajm hifm` oyagao, jao gion`mojarm biajaao yaon tmjab jmmonmobao, sipirtm faokmr jao sabmt. Lhi` barioa mtu fmasabao bmta anar gioaonaom sagpa` sijmom guonbmo. Biraonba YtagaSirmodmao Zlpmb Zisms Tagpa` girupabao gasaha` pirbltaao barioa jmprljubsm sidara tirus- gioirus famb lhi` ruga` taonna gaupuo sibtlr mojustrm. Tagpa` firjagpab furub fanm bisi`atao gaousma fmha tmjab jmbihlha jionao fioar. Tagpa` yaon jmfuaon sigfaraonao japat gion`agfat sahurao amr yaon gioyifafbao nioaonao amr si`monnagiokajm saraon oyagub, jao paja gusmg `ukao gionabmfatbao tirkajmoya ArnugioSisatoya kugha` piojujub paja suatu blta gigionaru`m tmonnmoya fuaonao sagpa`. Sigfaonuoao blta kuna gioarmb tmonnmoya urfaomsasm suatu blta. Sigfaonuoao piruga`ao yaon tmjab gigpir`atmbao hmonbuonao `mjup kuna gioyifafbao bisigrawutao suatu `aoya gionita`um fanamgaoa gigfuaon sagpa` taopa gionita`um dara gionlha`oya. ah mom kuna jmpionaru`m lhi` tmonbat piojmjmbao jao iblolgm gasyarabat blta. Fmha tmjab aja pitunas pionurus sagpa`, gasyarabat blta abao gigfuaonoya jm tigpat-tigpat yaon jmaonnap tmjab gionnaonnuhmonbuonaooya. Sigirmota` giomonbatbao kugha` ZST jao pionara`ao bipaja gasyarabat gionioam dara gionlha` sagpa` jionao blosip -V Viphadi, Vijudi, Vidydhi, Viusi. Gionmonatbao gasyarabat gionioam fa`ayaoya gigfuaon sagpa` sidara rutmo bipaja yaon giougpub abao giomgfuhbao fau yaon tmjab sijapjao giokajm tigpat firbugpuhoya pioyabmt, sipirtm jmari jao jigag firjara`. Tagpa` yaon jmfuaon sigfaraonao paja sahurao jramoasi japat gioyifafbao sagpa` jao fau yaon tmjab sijap gigionaru`m bimoja`ao blta jao gioyifafbao bitmjaboyagaoao fanm yaon gihm`atoya. Giomonbatbao bisajarao gasyarabat gionioam piotmonoya pionihlhaao sagpa` yaon bisajarao gasyarabat gionioam fa`ayaoya sagpa` tir`ajap bisi` saraoa jao prasaoa yaon dubup uotub gioagpuon sagpa` paja suatu YhaonBiajaao firsm` paja hmonbuonao tmjab japat jmpmsa` jarm bi`mjupao si`arm-`arm sisilraon, sifaf `ah tirsifut tirgasub eabtlr utaga uotub giokana bisi`atao jao bioyagaoao jm hmonbuonao yaon jmjapat jarm hmonbuonao yaon firsm` aotara hamo bmta tmjab nagpaon tirbioa pioyabmt, giokajm hifm` oyagao, jao gion`mojarm biajaao yaon tmjab jmmonmobao, sipirtm faokmr jao sabmt. Lhi` barioa mtu fmasabao bmta anar gioaonaom sagpa` sijmom guonbmo. Siotmonoya Sioaonaoao Tagpa` jahag Gion`ajapm JataonoyaGusmg ukao Saja gusmg `ukao mom, faoyab tirkajmoya faokmr ataupuo tigpat firbigfaon fmaboya oyagub jigag firjara` JFJ. Biajaao yaon firsm` jahag ruga` girupabao `ah yaon utaga uotub bioyagaoao sinaha abtmvmtas jm ruga`, tab `aoya mtu, bimoja`ao sirta bifirsm`aojapat firpionaru` bipaja silraon bifirsm`ao hmonbuonao ruga` `arus jmfmasabao bi gasmon-gasmon aonnlta bihuarna. Gitlji yaon saonat sijir`aoa yamtu gigfuaon sagpa` paja tigpatoya, ataupuo gigfanm pibirkaao ruga` bipaja sitmap aonnlta bihuarna gioyapu, gigfuaon sagpa`, jao sifanamoya.Jionao fibirka saga paja sitmap aonnlta bihuarna ajaha` fifirapa gitlji yaon jmaphmbasmbao jahag giokana bifirsm`ao hmonbuonao . Gasmon-gasmon aonnlta bihuarna yaon suja` jmfirm tunas paja fmasaoya gionirkabao tunas firjasarbao yaon suja` jmsitukum firsm` paja ruga` tmjab japat jmpmsa` jarm bi`mjupao si`arm-`arm sisilraon, sifaf `ah tirsifut tirgasub eabtlr utaga uotub giokana bisi`atao jao bioyagaoao jm hmonbuonao yaon jmjapat jarm hmonbuonao bihuarna yaon firsm` aotara hamo bmta tmjab nagpaon tirbioa pioyabmt, giokajm hifm` oyagao, jao gion`mojarm biajaao yaon tmjab jmmonmobao, sipirtm faokmr jao sabmt. Lhi` barioa mtu fmasabao bihuarna bmta anar gioaonaom sagpa`. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. SekolahMenengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli 1) Pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan. 2) Kesemrawutan kehidupan di suatu kota. 3) Pola hidup masyarakat kota dalam membuang sampah. 4) Sikap-sikap pemerintah dalam penanganan sampag 5) Akibat-akibat pada bencana lingkungan. 6) Solusi penanganan. Tuliskan kerangka karangannya 1 pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan 2 kesemrawutan kehidupan di suatu kota 3 pola hidup masyarakat kota dalam membuang sampah 4 sikap sikap pemerintah dalam penanganan sampah 5 akibat akibat pada bencana lingkungan 6 soluai penanganan GubernurDKI Jakarta Anies Baswedan ketika berbicara dengan anggota TNI saat menghadiri apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (13/10/2021). [ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna] Begitu juga pada Februari 2021, juga terjadi hujan ekstrem dengan curah hujan mencapai 250 milimeter per hari.
JAKARTA - Masyarakat Jakarta diimbau untuk mewaspadai persoalan sampah di musim penghujan pada Desember 2013 hingga Januari 2014. Pasalnya, curah hujan pada peralihan tahun ini cukup tinggi."Ini perlu diwaspadai. Jika banjir, disertai sampah-sampah, maka semakin banyak penyakit yang bisa menyerang warga. Jika pemukiman warga bersih dari sampah, maka ini bisa saja meminimalisir tersumbatnya gorong-gorong atau saluran air lainnya,'' ujar calon anggota DPD dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Rommy, Senin 30/12.Menurut Rommy, sudah banyak kebijakan Pemprov DKI untuk mengatasi sampah, khususnya untuk mencegah banjir dan sampah ini. ''Namun, kampanye perilaku bersih atau "jangan nyampah" ini harus terus didukung dengan manajemen pengelolaan sampah yang baik,'' tutur pria yang dijuluki "Si Anak Kampung Jakarta" sisi pemerintah, lanjut dia, bisa dilakukan penyediaan fasilitas pengakutan sampah dari rumah penduduk hingga tingkat kelurahan dengan cara memperbanyak fasilitas penjemputan sampah agar tidak tertimbun lama di pemukiman warga. ''Pengangkutan sampah yang rutin ke perkampungan ini bisa mengurangi perilaku warga agar tidak membuang sampah ke aliran kali/sungai," ungkap Rommy. Selain itu, kata dia, pemerintah bisa menyediakan banyak tong sampah di tempat umum. Rommy mengungkapkan, perilaku nyampah seringkali terjadi karena minimnya serta sulitnya menemukan tong sampah di tempat umum. "Jika diluar negeri, orang bisa sampai memiliki perilaku menyimpan sampahnya di dalam tas sampai mereka menemukan tong sampah, hal ini sangat langka dijumpai di Indonesia," itu, papar Rommy, penyediaan tong-tong sampah di kendaraan umum atau disepanjang jalan, atau juga di banyak titik di perkampungan warga perlu dilakukan. Ia mencontohkan, di Ciracas JakTim hanya ada dua gerobak sampah yang sudah tidak memadai tapi warga juga berpartisipasi aktif membuat gerobak.''Alangkah baiknya jika Pemprov DKI bisa menyediakan sarana gerobak lebih banyak atau mengubahnya dengan mesin/truk pengangkut sampah sehingga sampah tidak akan tertimbun lama disekitar area pemukiman,'' ungkap sudah banyak contoh kampung-kampung kumuh yang bisa disulap menjadi kampung bersih, dan juga memberdayakan warga untuk mengelola industri sampah yang bisa didaur ulang. ''Ibu-ibu rumah tangga atau anak-anak muda yang belum memiliki pekerjaan pun bisa berkreatif dan menghasilkan uang dari bisnis kreatif semacam ini. Label bahwa sampah itu hanya dekat dengan kata tukang bersih dan pemulung pastinya bisa diatasi dengan mendiversifikasi jenis pekerjaan yang terkait dengan pengelolaan sampah ini,'' tegas Rommy.
Persediaanair bersih untuk masyarakat Gunungkidul tak selalu mencukupi. JAKARTA - Masyarakat Jakarta diimbau untuk mewaspadai persoalan sampah di musim penghujan pada Desember 2013 hingga Januari 2014. Pasalnya, curah hujan pada peralihan tahun ini cukup tinggi."Ini perlu diwaspadai. Jika banjir, disertai sampah-sampah, maka semakin banyak penyakit yang bisa menyerang warga. Jika pemukiman warga bersih dari sampah, maka ini bisa saja meminimalisir tersumbatnya gorong-gorong atau saluran air lainnya,'' ujar calon anggota DPD dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Rommy, Senin 30/12.Menurut Rommy, sudah banyak kebijakan Pemprov DKI untuk mengatasi sampah, khususnya untuk mencegah banjir dan sampah ini. ''Namun, kampanye perilaku bersih atau "jangan nyampah" ini harus terus didukung dengan manajemen pengelolaan sampah yang baik,'' tutur pria yang dijuluki "Si Anak Kampung Jakarta" sisi pemerintah, lanjut dia, bisa dilakukan penyediaan fasilitas pengakutan sampah dari rumah penduduk hingga tingkat kelurahan dengan cara memperbanyak fasilitas penjemputan sampah agar tidak tertimbun lama di pemukiman warga. ''Pengangkutan sampah yang rutin ke perkampungan ini bisa mengurangi perilaku warga agar tidak membuang sampah ke aliran kali/sungai," ungkap Rommy. Selain itu, kata dia, pemerintah bisa menyediakan banyak tong sampah di tempat umum. Rommy mengungkapkan, perilaku nyampah seringkali terjadi karena minimnya serta sulitnya menemukan tong sampah di tempat umum. "Jika diluar negeri, orang bisa sampai memiliki perilaku menyimpan sampahnya di dalam tas sampai mereka menemukan tong sampah, hal ini sangat langka dijumpai di Indonesia," itu, papar Rommy, penyediaan tong-tong sampah di kendaraan umum atau disepanjang jalan, atau juga di banyak titik di perkampungan warga perlu dilakukan. Ia mencontohkan, di Ciracas JakTim hanya ada dua gerobak sampah yang sudah tidak memadai tapi warga juga berpartisipasi aktif membuat gerobak.''Alangkah baiknya jika Pemprov DKI bisa menyediakan sarana gerobak lebih banyak atau mengubahnya dengan mesin/truk pengangkut sampah sehingga sampah tidak akan tertimbun lama disekitar area pemukiman,'' ungkap sudah banyak contoh kampung-kampung kumuh yang bisa disulap menjadi kampung bersih, dan juga memberdayakan warga untuk mengelola industri sampah yang bisa didaur ulang. ''Ibu-ibu rumah tangga atau anak-anak muda yang belum memiliki pekerjaan pun bisa berkreatif dan menghasilkan uang dari bisnis kreatif semacam ini. Label bahwa sampah itu hanya dekat dengan kata tukang bersih dan pemulung pastinya bisa diatasi dengan mendiversifikasi jenis pekerjaan yang terkait dengan pengelolaan sampah ini,'' tegas Rommy. Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana? LinkAja Paylater Shopee Paylater GoPaylater Traveloka Paylater Akulaku Paylater JULO Paylater Blibli Paylater Tidak Pakai Paylater
pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan
Menurutsumber Kepala Suku Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara telah melakukan beberapa upaya untuk mencegah datangnya air ke pemukiman warga, diantara dengan membuat tanggul dari karung pasir yang diharapkan dapat mengatasi penanggulan banjir dari tanggul yang jebol. Menurut Santo, sebagai Kepala Suku Sumber Daya Air (SDA Persoalan sampah masih menjadi salah satu tantangan bagi kota-kota besar di dunia, termasuk Jakarta. Selama pandemi Covid-19 permasalahannya kian bertambah yang tercermin dari meningkatnya timbunan sampah rumah tangga. Berdasarkan survei yang dilakukan Waste4Change pada masa pandemi di DKI Jakarta, mayoritas rumah tangga mengaku terjadi peningkatan timbunan sampah. Ini tak lepas dari perubahan pola produksi sampah karena aktivitas warga banyak dilakukan di rumah. Adapun yang mengaku tidak mengalami perubahan timbunan sampah hanya sekitar 17 persen dari 132 rumah tangga yang disurvei. Dari jenisnya, timbunan sampah organik merupakan yang paling banyak peningkatannya. Hal tersebut diakui oleh 35 persen responden. Rata-rata peningkatan produksi sampah yang umumnya berupa sisa memasak ataupun sisa makanan ini mencapai dua kali lipat. Hal itu sejalan dengan kebiasaan memasak di rumah yang meningkat. Selanjutnya ada sampah plastik. Sebanyak 22,3 persen rumah tangga mengatakan, timbunan sampah plastik mereka meningkat di awal masa pandemi. Peningkatan terjadi karena kebiasaan memesan makanan ataupun belanja secara daring, konsumsi cemilan, dan upaya kebersihan. Menurut survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, kegiatan belanja online masyarakat memang mengalami lonjakan. Jumlahnya naik dari 1-5 kali dalam sebulan menjadi 1-10 kali per bulan. Sampah-sampah medis juga menunjukkan kenaikan. Tambahan produksi sampah yang didominasi masker sekali pakai ini sekitar 1,5 persen. Meski kecil, tapi berpotensi terus meningkat dan menjadi klasifikasi baru yang akan terus ada selama pandemi. Produksi sampah di wilayah DKI Jakarta terus meningkat dalam 10 tahun terakhir. Unit Pengelola Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta UPST Dinas LH Jakarta mencatat, sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST Bantargebang sekitar 5,1 ribu ton/hari pada 2011. Pada 2019, angkanya naik menjadi sekitar 7,7 ribu ton/hari. Melihat jenisnya, sampah oraganik –sisa makanan, kertas, kayu dan rumput, serta karet/kulit berkontribusi sekitar 55 persen. Sementara sampah plastik mengambil persentase sekitar 31 persen dan 14 persen sisanya masuk kategori lain. Solusi Daur Ulang Sampah Berdasarkan persoalan sampah yang terpotret selama pandemi, ada potensi peningkatan timbulan sampah domestik di sekitar wilayah rumah tangga di Jakarta. Belum lagi dari sampah medis yang bisa meningkatkan potensi penyebaran penyakit jika tidak dikelola dengan benar. “Solusi dari permasalahan tersebut adalah melakukan pemilahan sampah mulai dari sumbernya seperti dari rumah dan memastikan pengelolaan sampah setelah diambil dari rumah kita dilakukan secara bertanggung jawab,” ujar Head of Communication and Engagement Waste4Change Hana Nur Auliana. Bentuk pertanggungjawabannya, Hana menambahkan, pengangkut sampah tidak mencampur aduk sampah. Mereka mengetahui kemana masing-masing sampah diolah dan menaati peraturan pengelolaan sampah residu. Semangat pengelolaan sampah mulai dari rumah setidaknya sudah dimiliki oleh warga Jakarta. Masih berdasarkan survei yang sama, sekitar 25 persen rumah tangga sudah melakukan pemilahan dan mengumpulkan sampah anorganik ke pengepul, bank sampah, atau pemulung. Sedangkan sekitar 15 persen responden mengaku sudah melakukan upaya pengkomposan. Sementara dalam upaya mengurangi sampah plastik, kebiasaan hijau’ saat belanja online juga bisa dilakukan. Mulai dari berbelanja di tempat yang menjalankan konsep less plastic packaging dan meminimalisir pemakaian alat makan atau kemasan sekali pakai. Selain itu, belanja di tempat dan waktu yang sama dalam jumlah besar untuk menghindari pembelian produk satuan berulang. Ada cara mudah untuk ambil bagian dalam kegiatan daur ulang sampah anorganik. Waste4Change menawarkan jasa layanan personal waste management. Cukup memilah sampah sesuai kategori dan nantinya akan ada tim penjemputan yang secara rutin datang membawa sampah dari rumah tangga. Sampah yang dibawa dari mitra angkut Waste4Change nantinya akan diolah kembali. Sampah yang bisa didaur ulang akan diproses lebih lanjut oleh mitra daur ulang. Dengan pola seperti ini usia hidup material akan semakin panjang dan timbunan sampah di TPA akan berkurang. “Keuntungan lainnya dengan turut serta dalam program ini, para klien Waste4Change telah mendukung terbentuknya green jobs untuk para pekerja sektor pengelolaan sampah informal,” ujar Hana. Waste4Change berharap, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dari rumah, terutama di masa pandemi ini, tingkat daur ulang dan pengelolaan sampah akan naik. Selain demi menjaga kesehatan masyarakat, Waste4Change juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada kesejahteraan pekerja sektor informal pengelolaan sampah seperti pemulung. Mereka berhak atas lingkungan kerja yang aman dan kehidupan yang layak. BreakingNews. Sambut HUT Ke 56 Resimen Arhanud-1/Faletehan Lakukan Karya Bakti TNI; Pangdam Jaya menghadiri acara Kasad Kukuhkan Habib Luthfi Bin Ali Yahya sebagai Warga Kehormatan Angkatan Darat
Hallo Sahabat Shimizu! Di era global seperti sekarang konsumsi penggunaan plastik adalah suatu hal yang sangat lumrah. Setiap orang bisa menghasilkan sampah plastik sampai jutaan setiap minggunnya. Sampah plastik sekarang ini sangat mengganggu kesehatan dan keindahan. Hal itu disebabkan oleh terus bertambahnya jumlah plastik tanpa adanya keseimbangan daur ulang di dibagi menjadi 2, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik ialah sampah yang dapat diuraikan oleh bakteri – bakteri, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan. Sampah anorganik tidak mudah membusuk meskipun dalam waktu yang lama contohnya plastik dan styrofoam. Plastik dan styrofoam adalah 2 jenis sampah yang tidak akan bisa terurai, jika bisa membutuhkan waktu yang sangat lama. Mendaur ulang sampah plastik dan styrofoam akan membantu pengurangan sampah di dunia. Selain mengurangi sampai ada beberpa manfaat lain dari mendaur ulang sampah, yaituPengurangan Timbunan SampahPenguranagn timbunan sampah akan berdampak pada pengalihan material sampah plastik yang akan di kirimkan ke tempat pembuangan akhir maupun industri yang bisa mendaur ulang menjadi bahan Lapangan KerjaMendaur ulang sampah plastik bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menarik. Dengan konsep yang unik sampah plastik bisa menjadi suatu barang yang memiliki nilai jual. Dengan begitu kita bisa membuka peluang lapangan kerja untuk orang lain demi mensukseskan usaha dan Mengatasi Pencemaran LingkunganDengan melakukan pendaur ulang kita bisa menggunakan botol plastik, bungkus sampah plastik dan sampah plastik lainnya untuk dibuat kerajinan dan mengatasi pencemaran Penyakit yang Disebabkan Oleh Tumpukan SampahTumpukan sampah bisa menjadi salah satu sumber penyakit. Dengan melakukan daur ulang sampah, kita juga akan mengurangi tumpukan sampah dan mencegah datangnya Polusi SekitarKegiatan membakar sampah biasanya dilakukan guna membersihkan lingkungan dari sampah yang menumpuk, tetapi hal ini berdampak buruk bagi polusi. Polusi yang dihasilkan dari pembakaran sampah bisa merusak kesehatan, karena itu kita harus bijak dalam melakukan pembakaran sampah. Dengan mendaur ulang sampah kita bisa mengurangi kesempatan untuk membakar sampah dan menambah Daya Kreatif dan Keterampilan MasyarakatKegiatan mendaur ulang sampah akan menguji daya kreatif masyarakat, karena sampah plastik bisa dijakan furniture rumah, dompet, tas ataupun barang yang berguna lainnya. Post Views 3,259
KlatenTerkait dengan datangnya musim penghujan disejumlah wilayah, khususnya di wilayah Kabupaten Klaten.Jajaran Polres Klaten melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana di Mapolres setempat, Selasa (2/11/21). Apel dalam rangka mengantisipasi terjasinya bencana alam tersebut ,dipimpin oleh Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo SH SIK MH dan diikuti oleh anggota Polres dan Polsek termasuk Tim

Jakarta, - Dinas Lingkungan Hidup DLH Provinsi DKI Jakarta siap mengantisipasi dan menangani sampah pada musim penghujan. Sejumlah langkah dilakukan, seperti memastikan kesiapan sumber daya manusia SDM dan prasarana sarana. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, mengatakan, walaupun baru memasuki awal musim penghujan, pihaknya telah memastikan kesiapsiagaan personel yang bertugas menjaga kebersihan badan air. “Kita memeriksa kesiapan personel, alat pelindung diri, dan armada,” kata Asep Kuswanto, dalam keterangannya, Kamis 14/10/2021. Pola penangan sampah juga dibagi menjadi empat mode yaitu, mode normal, mode awas, mode tergenang, dan mode rehabilitasi. Mode normal untuk kondisi pada awal musim penghujan dan mode awas untuk siaga banjir seperti tingginya muka air Katulampa dan tingginya intensitas curah hujan. "Mode tergenang yaitu ketika tanggap darurat banjir yang ditetapkan statusnya oleh BPBD dan terakhir, mode rehabilitasi pasca terjadinya genangan banjir,” tandas Asep. Asep juga menambahkan, pasukan oranye DLH UPK Badan Air terus melakukan antisipasi dan memastikan agar tidak ada sampah yang menyumbat kali, saluran penghubung, dan pintu-pintu air. “UPK Badan Air juga sudah melakukan antisipasi pembersihan sampah di sepanjang saluran penghubung dan pintu-pintu air. Kemudian terdapat petugas untuk memantau perkembangan situasi di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat terjadi banjir kiriman,” kata Asep. TitikAsep menyebutkan, di Pintu Air Manggarai, Jembatan Kampung Melayu, Jembatan Season City, dan titik-titik lain yang rawan tumpukan sampah kiriman, petugas disiagakan memantau 24 jam. “Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut, maka personel dan armada tambahan akan segera bergerak ke lokasi itu. Kita siaga 24 jam,” tegasnya. Lebih lanjut Asep mengungkapkan, unitnya menyiagakan personel yang terlibat dalam satgas penanganan sampah pada musim penghujan. Sementara itu, sarana yang disiagakan terdiri dari unit angkutan sampah, 118 unit alat berat, 47 unit road sweeper, dan 50 set kubus apung perahu pontoon. Adapun lokasi yang diidentifikasi terdapat timbulan sampah cukup banyak ketika memasuki musim penghujan dan menjadi titik pemantauan serta penanganan khusus ketika musim penghujan tiba, terutama di Kali Ciliwung, yaitu diawali dari ruas Kali Ciliwung Jagakarsa menuju Kali Ciliwung jembatan TB Simatupang, Kali Ciliwung Kalibata, dan Kali Ciliwung Kampung Pulo. Kemudian Kali Ciliwung Manggarai, Kali Ciliwung BKB Petamburan, Kali Ciliwung Season City, dan terakhir Kali Ciliwung BKB Kalijodo menuju muara. Selain itu, untuk titik lain selain dari aliran Kali Ciliwung, yaitu Kali Pesanggarahan, Kali Baru Barat, dan Kali Baru Timur. Sumber Saksikan live streaming program-program BTV di sini Relawan Bantu Atasi Tumpukan Sampah di Jalan Setu-Cileungsi MEGAPOLITAN Ginan, Kakek 70 Tahun Rela Bersihkan Sampah di Sepanjang Jalan Cileungsi-Setu MEGAPOLITAN Sudah Setahun Sampah Menggunung di Jalan Raya Cileungsi-Setu MEGAPOLITAN Warga Bersihkan Tumpukan Sampah di Pantai Talanca Loji Sukabumi NUSANTARA Warga Mamuju Keluhkan Sampah Menumpuk di Kanal NUSANTARA KLHK Tekankan Pentingnya Upaya Komprehensif Atasi Sampah NASIONAL

ReviewJurnal. PENDEKATAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BANJIR. 1. Pendahuluan. Semakin luasnya wilayah yang terlanda banjir belakangan ini memberikan indikasi meningkatnya intensitas, frekuensi, dan durasi banjir di berbagai wilayah negeri ini. Meski secara hidrologi kejadian banjir bandang bisa terjadi setiap 5, 10 atau 25 tahunan, fenomena 7cDfI.